Beberapa calon Pakatan Harapan (PH) di Kelantan mengungkapkan kekhawatiran mereka ketika daerah dewan undangan negeri (DUN) yang mereka lawan dalam pilihan raya negeri (PRN) kali ini terlihat tertinggal dalam berbagai aspek meskipun PAS telah memerintah Kelantan selama 33 tahun. Calon PH DUN Kadok (Ketereh), Azizan Abdul Razak mengatakan bahwa suatu saat dulu daerah itu lebih maju daripada daerah sekitarnya, namun sejak 15 tahun yang lalu, situasinya berubah. “Saya memang penduduk asli Kadok yang besar dan tinggal di sini, kita dapat melihat sendiri bagaimana perubahan ini terjadi. Jika dulu Kadok lebih maju daripada DUN Kok Lanas. Namun hari ini, situasinya berbalik setelah banyak infrastruktur dibangun di Kok Lanas yang diwakili wakil rakyat Barisan Nasional (BN).” Azizan mengatakan dalam wawancara dengan Malaysiakini baru-baru ini. Oleh karena itu, Azizan yang akan berhadapan dengan calon PAS Mohd Azami Md Nor, mengatakan bahwa rakyat seharusnya dapat melihat ketika wakil rakyat tidak sejalan dengan pemerintah pusat, ini akan berdampak signifikan terhadap pembangunan lokal.
Sementara itu, calon PH DUN Pengkalan Pasir (Pasir Mas) Rushdan Mustafa juga menyuarakan kekhawatiran yang sama terutama dalam hal fasilitas di daerah Pasir Mas. Menurutnya, Pasir Mas sedang mengalami perubahan dengan relokasi ke lokasi baru yaitu Bandar Baru Lubok Jong termasuk sebagai pusat administrasi daerah. “Dalam proses ini, Pasir Mas sedang mengalami masa sulit, di mana pusat administrasi telah berpindah, sehingga daerah ini semakin sunyi dan jika tidak ada perencanaan yang baik dari wakil rakyat atau partai politik yang bertanggung jawab,” kata Rushdan Mustafa. “Ini dapat berisiko menjadi kota yang mati atau dalam istilah lain kota koboi. Dalam situasi sekarang, Pasir Mas juga dihadapkan dengan masalah, terutama banjir, sistem drainase yang tidak memadai menyebabkan air hujan tergenang dan masalah sanitasi yang tidak berkesudahan.” Selain itu, calon PH DUN Temangan (Machang) Abdul Kadir Othman juga menghadapi keluhan dari rakyat mengenai perkembangan sektor pertanian. Katanya, 70 persen masyarakat di daerah itu adalah petani, namun dalam waktu yang lama tidak ada perbaikan yang signifikan dalam infrastruktur sektor tersebut, terutama oleh pemerintah negara bagian. “Di area Parlemen Machang sendiri, ada lebih dari 2.000 hektar lahan sawah yang terbengkalai tanpa penanganan dari lembaga mana pun. Oleh karena itu, manifesto yang diajukan oleh BN dan PH kali ini untuk mendirikan Perbadanan Kemajuan Kelantan Utara akan memberikan harapan baru bagi petani seperti daerah di bawah Lembaga Kemajuan Pertanian Kemubu (Kada) dan Lembaga Kemajuan Kelantan Selatan (Kesedar).” “Jadi saya berjanji untuk berusaha meningkatkan sektor pertanian di DUN Temangan sehingga petani dapat meningkatkan hasil panen mereka karena saat ini hasil panen mereka hanya sekitar 1,3 ton metrik per hektar. Ini jauh tertinggal dibandingkan dengan perkembangan seperti yang ada di Sekinchan, Selangor.” Selain itu, dia menerima banyak permintaan untuk menyediakan fasilitas mesin penarikan uang elektronik (ATM) karena mereka harus pergi jauh ke kota Machang atau Tanah Merah untuk mendapatkan uang dari ATM. Dalam perkembangan terkait, calon PH DUN Tawang (Bachok) Che Mat Isa Che Dir mengatakan pihaknya menerima keluhan dari para nelayan yang menginginkan jeti yang lebih baik di daerah tersebut. Selama kampanye, menurutnya, masalah fasilitas menjadi salah satu keluhan yang sering diungkapkan oleh penduduk karena jeti yang ada sudah tua dan kurang terawat. “Hampir 80 persen penduduk di Tawang mencari nafkah sebagai nelayan dan ada dua jeti di sini tetapi keadaannya masih buruk. Mereka hanya meminta jeti ditingkatkan untuk keselamatan dan kenyamanan.” “Selain itu, masalah infrastruktur lain juga menjadi permintaan seperti taman rekreasi, stadion mini, dan peningkatan jalan yang lebih baik,” katanya yang juga seorang pengacara. Che Mat Isa menambahkan bahwa yang lebih penting adalah penduduk Kelantan harus merespons seruan ‘Ubah Kelantan’ agar perubahan yang diinginkan dapat dilakukan dengan mudah jika BN dan PH memerintah negara bagian dan sejalan dengan pemerintah pusat.