Suara Malaysia
ADVERTISEMENTFly London from Kuala LumpurFly London from Kuala Lumpur
Monday, December 23, 2024
More
    ADVERTISEMENTFly London from Kuala LumpurFly London from Kuala Lumpur
    HomeNewsHeadlinesEdict mahu kursus hak asasi manusia diwajibkan pada penguat kuasa

    Edict mahu kursus hak asasi manusia diwajibkan pada penguat kuasa

    -

    Fly AirAsia from Kuala Lumpur

    Artikel ini melaporkan tentang cadangan NGO Menghapuskan Kematian dan Penderaan Dalam Tahanan (Edict) agar semua anggota penguat kuasa diwajibkan menjalani kursus mengenai aspek hak asasi manusia. Kursus ini harus merangkumi langkah-langkah untuk mengendalikan individu yang ditangkap agar dapat mencegah kes kematian dalam tahanan terjadi lagi. Edict percaya bahawa jumlah kematian dalam tahanan dapat dikurangkan secara signifikan sekiranya langkah ini dilaksanakan dengan segera. Mereka juga menegaskan bahawa anggota penguat kuasa yang gagal menjalani kursus ini tidak seharusnya diberi tugas di agensi yang mengendalikan penahanan suspek atau banduan.

    Pada bulan Jun yang lalu, Timbalan Menteri Dalam Negeri Shamsul Anuar Nasarah telah mengumumkan bahawa jumlah kematian dalam tahanan telah mengalami penurunan sebanyak 48 peratus pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan langkah-langkah yang telah diambil untuk mengurangi kes kematian semasa dalam tahanan.

    Cadangan tersebut bertujuan untuk memastikan semua pihak yang terlibat dalam penangkapan tersangka atau tahanan memahami dengan baik tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan undang-undang negara. Dengan menjalani kursus mengenai hak asasi manusia, diharapkan anggota penguat kuasa akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghormati hak-hak dasar individu yang ditahan.

    Mengingat pentingnya masalah ini, Edict mendorong agar langkah-langkah tersebut segera diimplementasikan. Dalam pandangan mereka, kes kematian dalam tahanan dapat dihindari jika pihak berwenang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam menghadapi situasi yang mungkin muncul selama penahanan.

    Cadangan ini bukan hanya berfokus pada efektivitas tindakan aparat penegak hukum, tetapi juga mengutamakan perlindungan hak asasi manusia. NGO Edict menekankan bahawa anggota yang tidak menjalani kursus ini tidak seharusnya diizinkan bertugas di instansi yang bertanggung jawab atas penahanan suspek atau tahanan.

    ALSO READ:  Rusia anggap Islamofobia satu bentuk rasisme yang tidak boleh diterima

    Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai tanggapan pemerintah terkait usulan ini. Namun, penting untuk mengakui langkah-langkah ini sebagai upaya yang memprioritaskan hak asasi manusia dan mengurangi insiden kematian dalam tahanan di negara tersebut. Diharapkan pihak berwenang memiliki kebijakan yang mendukung implementasi kursus ini untuk mencapai keadilan dan keamanan dalam sistem penegakan hukum.

    Suara
    Suarahttps://www.suara.my
    Tech enthusiast turning dreams into reality, one byte at a time 🚀

    Related articles

    ADVERTISEMENTFly London from Kuala Lumpur

    Subscribe to Newsletter

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.

    Latest posts