Pakatan Harapan (PH), bukan hanya ingin memenangi di Hulu Klang, tetapi juga ingin menghukum mantan anggota yang mengkhianati partai. Dalam ceramah mega DUN Hulu Kelang di Taman Permata, Gombak malam tadi, Pengerusi PH, Anwar Ibrahim mengingatkan para pengundi agar tidak mengambil pembelajaran dari Sejarah Melayu tentang kisah Raja Mendeliar dan Si Kitol. “Saya ingat tentang sejarah Melayu yang menyebutkan bahwa orang yang mengkhianati harus dihukum mati dengan disula. Anak-anak muda mungkin tidak tahu apa itu hukuman sula. Buluh diambil dan menusuk dari bawah sampai ke mulut, sula akan menyebabkan kematian, setelah itu rumah akan dibakar dan tanahnya akan dicangkul serta dicampak ke laut,” katanya.
Anwar mengatakan, pembelajaran dari hukuman ini adalah dalam sejarah Melayu, anak Melayu diajarkan untuk tidak menoleransi dan melarang pengkhianat di antara mereka. “Jadi, siapa pun yang melompat partai (mengkhianati), kita akan mengalahkan mereka,” katanya.
Tanpa menyebut nama, dia mendesak para pengundi di DUN Hulu Kelang untuk menolak “pengkhianat” itu dan memilih calon PH, Juwairiya Zulkifli pada 12 Agustus mendatang. Juwairiya akan menghadapi tantangan dari calon Perikatan Nasional (PN), Mohamed Azmin Ali yang merupakan mantan Wakil Presiden PKR dan dianggap sebagai otak di balik Langkah Sheraton yang menjatuhkan pemerintahan PH pada 2020.
“Kita akan mengirim pemimpin wanita, saya yakin tempat ini harus menang. Saya memilih tokoh mudah untuk mengalahkan Azmin. Saya menyuruh Amir (Menteri Besar Selangor, Amirudin Shari) memilih Juwairiya. Saya ingin Hulu Kelang mengajar bagaimana mendekati Gombak,” katanya.
Kedatangan Anwar ke Gombak dianggap sebagai komitmen serius PH dalam mengalahkan Azmin yang pernah mengkhianati mereka. Program kemarin malam adalah kunjungan ke-3 Anwar. Sebelumnya, perdana menteri juga berkampanye di Taman Medan dan Ampang.