Perdana Menteri Anwar Ibrahim hari ini mengusulkan kerjasama lebih lanjut antara Malaysia dan Amerika Syarikat (AS) melalui fokus pada kerjasama ekonomi yang lebih mendalam melalui perjanjian kerangka pelaburan dan perdagangan serta pengelolaan ekonomi yang meluas.
Anwar menekankan kepentingan mendukung investasi langsung asing, mengembangkan perusahaan mikro, kecil, dan menengah ke tingkat internasional, mempromosikan pertumbuhan hijau untuk keberlanjutan iklim, dan memastikan penggunaan sumber daya yang efisien dan keamanan pangan.
Usulan perdana Menteri tersebut diajukan dalam intervensi saat Sidang Puncak ASEAN-AS Ke-11 di Jakarta, yang dihadiri oleh Wakil Presiden Amerika Syarikat Kamala Harris dan dipimpin oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.
Dalam era digitalisasi, Anwar mendorong AS untuk bekerja sama dengan ASEAN dalam mendorong transformasi digital di wilayah ini, termasuk konektivitas infrastruktur digital, 5G, serta regulasi dan kebijakan data digital.
Mengenai energi, dia menyatakan bahawa ASEAN bertujuan untuk menghasilkan 23% energi primer dari sumber energi terbarukan pada tahun 2025 dan berusaha untuk mendapatkan dukungan dari AS dalam mencapai target tersebut.
Malaysia juga menyambut baik Kemitraan Strategis Komprehensif AS, terutama pidato pemimpin pada puncak tersebut untuk memajukan pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik.
“Ini sangat penting bagi negara-negara yang berkomitmen pada prinsip demokrasi dan akuntabilitas,” kata Anwar.
Pada Sidang Puncak ASEAN-Kanada yang dihadiri oleh Justin Trudeau, Anwar mengatakan, “Kanada adalah mitra yang sangat diharapkan” dan menyatakan bahawa Trudeau sangat peka terhadap posisi ASEAN, sejalan dengan sekutu-sekutunya dari Barat.
“Oleh kerana itu, kami tertarik untuk lebih lanjut bekerja sama dalam bidang ini, termasuk dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada dan isu perubahan iklim,” katanya.
-Bernama