Suara Malaysia
ADVERTISEMENTFly London from Kuala LumpurFly London from Kuala Lumpur
Saturday, November 23, 2024
More
    ADVERTISEMENTFly London from Kuala LumpurFly London from Kuala Lumpur
    HomeNewsHeadlinesULASAN | Malaysia mundur ke belakang

    ULASAN | Malaysia mundur ke belakang

    -

    Fly AirAsia from Kuala Lumpur
    Menjadi rutin ketika ekonomi negara-negara di dunia bergerak dari satu tahap ke tahap yang lain dari waktu ke waktu. Perkembangan dimulai dari agraris atau tradisional, menuju pertanian, manufaktur, dan industri. Pada era pasca-modern, ekonomi dunia didasarkan pada ilmu pengetahuan setelah adanya komputer dan kecerdasan buatan (AI). Artikel ini mencoba mencatat perkembangan ekonomi Malaysia selama perkembangan ini.

    Malaysia adalah negara yang memiliki potensi tinggi. Ketika merdeka dahulu, Malaysia dianggap memiliki masa depan yang paling cerah. Negara kita memiliki banyak cahaya matahari, hujan, tanah subur, tumbuhan, dan bahan mentah. Meskipun populasi kita kecil, kita mampu dan siap bekerja keras, dan bahkan memiliki pendidikan tinggi. Negara kita tidak memiliki gunung berapi aktif, gempa bumi, banjir besar, angin ribut, salju, atau hama yang mengancam tanaman dan kehidupan manusia dan hewan. Pada saat yang sama, tetangga regional seperti China, India, Korea, Taiwan, Indonesia, India, dan Vietnam tidak seberuntung negara kita. Semua ini adalah sumber kemajuan ekonomi dan masa depan gemilang negara. Banyak penulis barat pernah berkata waktu itu “Malaysia – hampir surga di dunia.”

    Enam dekade kemudian, negara-negara tetangga mencatatkan perkembangan sosioekonomi yang gemilang. Sebagai contoh, Korea memiliki banyak perusahaan seperti Samsung, Hyundai, Kia, dan LG Electronics yang terdaftar dalam majalah Fortune Global 500. Orang Korea juga maju dalam bidang olahraga, mengumpulkan banyak medali emas, perak, dan perunggu di Olimpiade dan kompetisi internasional lainnya. Pemain golf Korea, terutama wanita, sering memenangkan kompetisi tingkat dunia. Keberhasilan Korea juga terlihat dalam bidang hiburan internasional. Film Parasite (2020) memenangkan empat Oscar di Hollywood. Penyanyi dan entertainer PSY mengagumkan dunia dengan Gangnam Style.

    ALSO READ:  Perhilitan tangkap gajah liar dipercayai serang lembu Gua Musang

    Singapura juga mencatat prestasi yang gemilang. Rizab pertukaran asing negaranya merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Baru-baru ini, Singapura disebut sebagai negara kedua terkaya di dunia. Negara ini memiliki 526.400 jutawan dari total populasi 5.454.000 orang (sepuluh persen) pada tahun 2021. Singapura juga memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan telah mengumpulkan beberapa medali Olimpiade, termasuk satu medali emas.

    Sementara itu, Malaysia tidak mencatatkan perkembangan yang membanggakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Pada satu waktu, Malaysia adalah juara bulu tangkis yang berdiri setara dengan Indonesia, Denmark, dan China. Malaysia juga dianggap sebagai negara unggul dalam bidang hoki. Dalam olahraga sepak bola, nama-nama pemain seperti Santokh Singh, Soh Chin Aun, dan A Ghani Minhat dihormati oleh pemain bola negara lain seperti Korea, Indonesia, dan Thailand. Namun, dalam SEA Games 2023 di Kamboja pada 5 hingga 17 Mei 2023, Malaysia tidak berhasil memperoleh medali yang memuaskan. Ada beberapa kelemahan lain yang disebutkan oleh komentator dalam dan luar Negeri, seperti ketidakstabilan politik dengan pergantian empat perdana Menteri sejak 2018, penurunan ekonomi, inflasi tinggi, penurunan tingkat pendidikan, dan tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi. Selain itu, terdapat perpecahan antar suku bangsa.

    Berdasarkan laporan media, hutang negara Malaysia mencapai RM979,814 miliar atau 63,4 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun 2022. Nilai Ringgit juga mengalami penurunan. Banyak penduduk Malaysia pindah ke negara-negara lain seperti Singapura, Australia, China, Taiwan, Britania Raya, dan Amerika Serikat.

    Secara keseluruhan, 60 tahun setelah merdeka, ekonomi Malaysia lemah. Negara ini mengalami kelemahan dalam bidang ekonomi, sosial, politik, serta bidang olahraga, hiburan, dan olahraga. Pertanyaannya sekarang, mengapa prestasi kemajuan dan perkembangan negara tertinggal jauh di belakang negara-negara tetangga? Mengapa kita mundur, bukan maju?

    ALSO READ:  Saman SRC: Bank tak semak dakwaan Jho Low mewakili Najib - saksi

    Pada akhirnya, apakah sebuah negara maju atau mundur tergantung pada pimpinan pemerintahannya. Pemerintah harus memimpin negara dengan bijaksana. Pemerintah juga harus membangun sistem p

    Suara
    Suarahttps://www.suara.my
    Tech enthusiast turning dreams into reality, one byte at a time 🚀

    Related articles

    ADVERTISEMENTFly London from Kuala Lumpur

    Subscribe to Newsletter

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.

    Latest posts